Monday, January 21, 2008

Cerita dari Shanghai, China


Tanggal 2 Desember 2007 lalu, aku ada kerjaan di Shanghai dan Beijing, China...
Kerjaannya dikit, jalan-jalannya yang seruuu....
Shanghai itu kota yang keren bangeeeett, airpornya punya desain futuristik (jauh banget kondisinya ama our lovely cengkareng), kotanya bersiiiih bangeeettt, banyak banget gedung-gedung pencakar langitnya, malah kalo aku boleh bilang sih, Shanghai adalah "Kota Apartemen", karena di shanghai mayoritas penduduknya tinggal di apartemen...enggak ada tuh rumah-rumah kumuh di balik megahnya apartemen...
Kalo penduduknya kurang tajir, mereka tinggal di apartemen murahan yang kalo diliat dari bentuknya sih mirip-mirip rumah susun di jakarta, tapi kondisinya jauuuuh lebih baik daripada rusun jkt sih...
Ciri-ciri apartemen kumuh itu adalah banyaknya jemuran-jemuran baju yang melambai dimana-mana...nah itu berarti apartemen yang murah, karena kalo apartemen yang mahal, mereka uda menyediakan tempat menjemur baju yang layak, dan tidak mengganggu pemandangan dari luar..
Anyway, selain bersih, jalanan di kota Shanghai itu BEBAS DARI SEPEDA MOTOR...
Aku meringis..jauh banget ama Bandung, Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia, dimana motor-motor berseliweran ga jelas, mirip banget ama tawon..terutama kalo di lampu merah, berderet-deret motor bertengger di barisan paling depan...hiiii..itu sering bikin aku serem, kesannya kayak kumpulan tawon yang siap menyerang...
Kalo di shanghai, penduduknya dilarang menggunakan sepeda motor, karena akan menyebabkab polusi..kok mobil boleh ya? khan sama2 menyebabkan polusi?
Alasannya sederhana aja, kalo mobil bisa diisi oleh banyak orang, tapi kalo motor, cuma diisi maksimal 2 orang, tapi polusinya sama aja ama mobil...
Jadinya, ga ada tuh cerita kalo di shanghai satu keluarga bisa punya 3 atau 4 sepeda motor (Indonesiaaaa kaliiii).
Kalopun ada kendaraan roda dua yang ada di jalanan (itupun jumlahnya bisa diitung dengan jari tangan), paling sepeda motor yang pake bahan bakar listrik (kayak beatrix gitu lah) dan tidak menimbulkan polusi...
Landmark nya Shanghai adalah "The Bun". The Bun itu adalah jalan di pinggir sungai yang pemandangannya keren banget, lagsung menghadap ke TV Tower. Kalo aku liat sih mirip2 yang ada di Hongkong...
Di Shanghai ada Yu Yuan Garden, itu adalah taman bekas raja jaman dulu, tamannya cantiiik benget...
Kalo untuk belanja, Shanghai tempat yang kurang asyik, karena ga ada yang bisa dibeli, kecuali souvenir..
Aku ketika berangkat sangat berharap bisa belanja tas-tas kulit yang keren..ternyata yang kayak-kayak gitu dijualnya di Shenzen, deket Hong Kong..
Tapi, satu hal yang aku sangat apresiasi pada warga china, adalah mereka sangat memperhatikan saya, jangan sampai saya makan daging babi. Alhamdulillah dengan saya berjilbab, mereka jadi notice bawa saya muslimah, dan saya tidak boleh makan daging babi yang notabene menjadi menu harian mereka.
Setiap kali saya hendak makan di restoran, pasti mereka bilang "Miss, You don't have to be worry, this is no pork" dengan logat chinesse nya yang kental...
hehehe...kangen juga ama warga di sana, baek, ramah, walopun cuma sedikit yang bisa berbahasa inggris...

No comments: